Monday, 14 November 2016

Biografi Pengusaha Es Yang Sukses



Hisyam Said Bawahab

Kisah sukses ini dialami seorang lulusan SMA, Hisyam Said Bawahab. Perjuangan hidupnya cukup alot mulai dari kerja sebagai tukang es, kuli angkut, hingga supir. Berkat kerja kerasnya, ia menjadi pengusaha kitchen equipment, merambah bisnis resto pizza hingga menjadi milyuner. Berikut ini Biografinya.....

Biografi Hisyam Said Bawahab

Kenangan berdagang es pada tahun 1980 di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, tak pernah terlupakan bagi Hisyam Said Bawahab. Momen itu adalah detik-detik awal perubahan drastis kehidupannya. Jejak usaha Hisyam diawali setelah dirinya lulus SMA, saat itu merantau ke Palembang dan bekerja selama setahun di perusahaan besi tua. Sekembalinya ke Jakarta, ia beralih profesi sebagai karyawan toko material, “ Saya jadi kuli angkut kayu, nurunin dari truk-truk. Tak jarang tertidurpun diatas papan,” papar pria berdarah Arab-Betawi kelahiran 15 April 1954 itu.


Empat tahun kemudian pindah ke pabrik es, bekerja sebagai sopir. “Saya nyetir ngirim balok es dari Pulo Mas sampai Ampera, ke Buncit, Kebon Sirih terus muter dari jam 2 dini hari sampai pagi,” kenangnya.
Agaknya nasib berkata lain, ia harus pensiun sebagai sopirdan memilih jualan es di Cikini. Di uasaha inilah Hisyam berkenalan dengan seorang pembeli es pemilik PT. Umawar, yang ternyata pemilik UI Metal Work (UMW). “Waktu itu dia baru pulang dari Inggris. Nawarin mau gak ikut dia kerja di perusahaan yang mau dibikinnya dibidang metal works,” ujar Hisyam.
Merintis Bisnis Kitchen Equipment
Gayung bersambut, kesempatan ini membuat Hisyam memperoleh banyak pelajaran di bisnis tersebut. Bahkan tidak berlangsung lama, ia mulai mampu merintis usahanya sendiri. “Setelah menyetir es balok selama dua tahun, saya kerja di metal works. Dari situ saya mendapat ilmu tentang hal-hal mengenai teknik. Akhirnya saya berhenti karena merasa sudah cukup kerja dengan orang lain. Maka saya coba merintis usaha sendiri,” ungkapnya.
Perusahaan yang didirikan Hisyam
Dengan kemampuan yang dimiliki, Hisyam mulai memproduksi perangkat dapur yang dibantu tiga karyawannya. Kabar baik menghampirinya, ia mendapat tawaran untuk memanfaatkan sebuah lahan dari temannya. Tempat ini dipergunakan untuk mulai membangun usahanya yang sempat terhenti. Segala upaya disatukan dengann serius, pada tahun 1985 secara resmi PT Hatindo Metal Utama prakarsanya berdiri. Produk-produk yang dihasilkan spesial peralatan dapur komersil (kitchen equipment) seperti meja, tempat cuci piring, pemanas, pendingin, exhaust, van dan kompor.
Untul memberikan kualitas yang terbaik bagi konsumennya, ia juga mengimpor produk lain dari luar negeri seperti oven, mixer, steamer dan ricecooker besar.  Perkembangan bisnisnya cukup pesat, seperangkat dapur untuk resto nilainya bisa mencapai 300 juta rupiah per gerai. Walhasil sedikit demi sedikit bisa terkumpul modal untuk membeli tanah seluas 1000m2 di Ciputat, Jakarata Selatan dan membangun pabrik sendiri serta investasi dengan membeli mesin bekas. Bahan baku juga mudah didapat dari kawasan Kota, Jakarta Barat. Seiring dengan pertumbuhan bisnisnya, dimana pelanggannya tersebar hingga luar pulau Jawa, sudah selayaknya Hisyam memperbanyak karyawannya.
Untuk memberikan servis yang terbaik bagi konsumennya, Hatindo menerapkan pelayanan 24 jam. “Kalau sore karyawan pulang, saya taruh dua karyawan untuk menjaga, jika ada telefon biar bisa diangkat dan diproses keesokan harinya.” Ujarnya.  Kelebihan lain, Hatindo selalu percaya diri terhadap semua permintaan. Bagi Hisyam, tak ada yang tidak mungkin, sesulit apapun permintaan klien selalu ada jalan keluarnya. Ia menekankan pada karyawannya untuk secepat mungkin mengeksekusi permintaan klien. “Penawaran tak boleh lama, orang telepon sekarang, hari ini juga harus sampai ke dia,” tuturnya.
Perkembangan Hatindo semakin besar, diantaranya memoasok peralatan dapur pada beberapa perusahaan, hotel berbintang lima seperti hotel Hilton, resto Ponderosa di Widjoyo Center hingga Bandara Soekarno-Hatta. Pizza Hut juga pernah mempercayakan pengadaan alat-alat dapurnya pada Hatindo. Ekspansi Pizza Hut yang sangat cepat di tanah air, membawa keuntungan bagi Hatindo yang saat itu mengerjakan perangkat dan instalasi dapur untuk 75 gerainya. Lebih dari itu, juga memperoleh order memproduksi box pengantar Pizza Hut ( ditempelkan di motor).
Berbisnis Resto
Kondisi Hatindo yang semakin mapan, membuat Hisyam pada tahun 2001 melebarkan sayapnya. Sukses mennjadi pemasok perangkat dapur untuk resto pizza, ia pun ingin mencicipi bisnis serupa. Restonya dimulai dengan menyematkan merk Papa Ron’z Pizza, membeli lisensi franchise dari temannya Ron Muller, gerai pertamanya berda di Warung Buncit, yang merupakan gerai Papa Ron’z pertama di Indonesia. Kemudian berkembang di Permata Hijau, Jakarta Selatan dan Depok. “Saat memutuskan menggeluti bisnis lain, karena saya lihat Hatindo sudah bisa jalan sendiri, tinggal melakukan pengawasan saja, “ ujar Hisyam.
Tidak berhenti sampai disitu, Hisyam memperluas cakupan bisnisnya dengan mendirikan perusahaan yang lebih berfokus pada peralatan mesin pendingin, bernama CV Kotajaya yang berlokasi di Buncit – Jakarta Selatan. Saat ini Kotajaya telah berkembnag dengan menjadi pemasok peralatan mesin pendingin ke hotel-hotel, restauran, kafe, bahkan rumah sakit dan pabrik. Seiring berkembangnya teknologi ponsel yang semakin pesat, mendorong dirinya merambah bisnis baru media cetak bersama rekannya dengan mendirikan majalah Pasar Ponsel.
Meniti Bisnis Properti

“Dulu kalau untung, saya lebih memilih untuk memutarkannya. Kini saya lebih investasi ke bidang yang lain seperti properti,” ujarnya. Sebenarnya pada 1994 ia sudah merintis bisnis ini. Dimulai dengan mencoba membeli tanah dan membangun perumahan Pesona Agung sejumlah 23 unitrumah di Lenteng Agung, diatas lahan seluas 2 Ha. Kemudian berkembang dengan membangun beberapa gedung bertingkat dan ruko disepanjang jalan Warung Buncit. 
Perum Pesona Agung 
Kawasan ini termasuk strategis, disamping itu ia juga membangun 22 rumah di sektor 9 Bintaro. Kemudian mendirikan perumahan Pesona Eksklusif. Bisnis perumahan cukup menguntungkan dengan membangun kembali 35 rumah dikawasan pinggiran Jakarta, seperti Ciputat, Supratman, Pondok rangon dan Jati Makmur, bergabung dengan perusahaan Fim Jasa Ekatama.
Apa rahasia dibalik pertumbuhan bisnisnya yang menggurita, Hisyam mengatakan itu semua tak lepas dari visinya yang berkeinginnan untuk membuka lapangan kerja seluas-luasnya. Hisyam menambahkan yang terpenting dalam memulai usaha adalah jujur dan ulet serta kerja keras, “ Prinsip hidup saya, dalam hidup itu tidak ada yang tidak bisa dan tidak boleh bilang besok. Jika ingin melakukan sesuatu maka lakukanlah hari ini juga.” Ungkap pria yang bersaudara 13 orang ini.
Prinsip Hidup
Sikap toleransinya cukup besar, walau telah menjadi pengusaha yangcukup sukses. Kepeduliannya terhadap pengusaha kecil telah diterapkan melalui hidupnya maupun bidang usahanya. Menurut Hisyam, upaya yang harus dilakukan adalah dengan penerapan prinsip bisnis yang baik. Jangan mengejar untung secara berlebihan misalnya uangnya disimpan di deposito, tapi bukalah lapangan kerja yang baru. “Kita rebut pasar, bikin usaha ini, usaha itu,” ujarnya.
Dalam menjalankan bisnis restoran, Hisyam menekankan pada karyawannya agar membeli bahan baku yang bisa dibeli di pasar tradisional saja, “karena jika kita terus menerus berbelanja di supermarket atau tempat-tempat belanja besar, nanti menimbulkan dua efek, kelompok super miskin dan kelompok super kaya, “ tandasnya.
Ada cerita unik dibalik kesuksesan Hisyam Said Bawahab, dahulu sewaktu Hisyam kecil, ia sering dikatain teman-teman mainnya 'orang Arab' dengan nada mengejek, tentu saja Hisyam tak suka dikatain begitu apalagi itu bernada ejekan, walhasil ia sellau bertengkar dengan temannya. Pulang kerumah baju kumel dan rupa gak karu-karuan membuatnya dimarahin habis-habisan oleh sang ayah.
Pernah juga saat SMA, ia meminta uang saku tambahan ke ayahnya namun tak dikasih, ayahnya malah bilang, harusnya Hisyam berusaha mencari pendapatan sendiri, tak terus-terusan meminta uang pada orang tua karena Hisyam sudah besar, malu. Karena kata-kata ayahnya itulah Hisyam bersemangat untuk cari uang, namun kala itu ia bingung harus cari uang dengan cara bagaimana. Akhirnya ia punya akal jual beli sepeda motor. 
Dannnn yang dijual awalnya adalah sepeda motor pembelian ayahnya. Setelah laku dan dapat uang, Hisyam pulang dan menunjukkan ke ayahnya dengan gembira berharap dapat pujian, bahwa dirinya sudah bisa melakukan apa yang disuruh ayahnya. Bukan pujian yang didapat tapi malah hajaran ditubuhnya. Hisyam yang saat itu polos, tak tahu kenapa sang ayah malah menghajarnya. 
Namun saat ia sudah semakin tua, mengertilah dirinya kenapa sang ayah waktu itu menghajarnya. Ya tentulah sanga ayah marah lha yang dijual sepeda motor ayahnya, dengan harga murah pula, bukan untung tapi buntung.
Hisyam juga pernah sempat jualan es dari sore hari hingga pagi lagi. Ia berprinsip mumpung masih muda. Bekerja keras diwaktu muda tak membuat seseorang mati. Begitu prinsipnya saat itu.
Itulah Biografi Hisyam Said Bawahab, awalnya ekerja serabutan tak tentu arah namun dengan keyakinan hidup bahwa dirinya bisa sukses dan visi yang besar akhirnya ia bisa merubah hidupnya dan merubah ribuan orang diluar sana melalui lapangan kerja yang diciptakannya.

Tak ada yang tak mungkin selama yakin. Itulah prinsip hidupnya. Semoga menginspirasi dan bermanfaat.

Biografi Bapak Fisika Indonesia, Yohanes Surya



Yohanes Surya
Yohanes Surya. Ketika menyebut nama itu, saya teringat saat SMA. Ketika itu, soal-soal fisika terasa begitu sulit menurut saya (dasarnya emang kurang rajin belajar he he he). Namun ketika saya pergi ke toko buku dan membeli buku fisika karangan Yohanes Surya, belajar fisika jadi mengasyikkan. Bahkan nilai saya yang sebelumnya selalu pas-pasan di pelajaran fisika jadi meningkat mendekati sempurna. Inilah yang membuat saya begitu kagum dengan sosok Yohanes Surya, beliau bisa menyederhanakan fisika dan membuatnya menyenangkan. Atas kekaguman saya pada beliau, berikut ini akan penulis kupas Biografi Yohanes Surya, sang fisikawan dari Indonesia.

Yohanes Surya dilahirkan di Jakarta pada tanggal 6 November 1963. Beliau adalah pakar fisika dari Indonesia. Karena jasa beliaulah, Indonesia setiap tahunnya berhasil menjuarai IPHO (International Physics Olympic) yaitu perlombaan fisika terkeren sejagad. Fisika bagi Yohanes adalah jiwanya, ruhnya dan panggilan hatinya untuk mengabdi pada negeri tercinta, INDONESIA.
Yohanes mulai mendalami fisika dan memutuskan bahwa fisika adalah hidupnya adalah ketika dirinya menjadi mahasiswa fisika di fakultas FMIPA Universitas Indonesia. Setelah lulus, ia kemudian mengajar di SMAK I Penabur Jakarta. Yohanes kemudian hijrah ke Amerika untuk melanjutkan studinya di Universitas College of William and Mary, Virginia untuk mengambil program magister dan doktornya. Ia menyabet gelar cumlaud di program doktornya. Yohanes Surya kemudian menjadi Consultan of Theoretical Physics di TJNAF/CEBAF.
Mengikutsertakan Indonesia Dalam IPhO

Peserta IPhO

Sekian tahun melanglang buana di negeri orang sampai berhasil mengantongi gelar PhD, membuat Yohanes Surya rindu akan tanah airnya. Darah nasionalisnya tergerak ketika ia mengetahui akan ada lomba fisika internasional yang diselenggarakan oleh almamaternya yaitu College of William and Mary. Ia kemudian mengontak UI di Jakarta untuk mengumpulkan lima orang anak SMA yang pandai-pandai untuk diterbangkan ke Amerika.
Di sana 5 orang anak tersebut digembleng sendiri oleh Yohanes guna mempersiapkan mengikuti ajang Ipho tersebut. Lima orang anak tersebut adalah Oki Gunawan (SMAN 78 Jakarta), Jemmy Widjaja (SMAK 1 Jakarta), Yanto Suryono (SMAK 1 Jakarta), Nikodemus Barli (SMAN 5 Surabaya), dan Endi Sukma Dewata (SMAN 2 Kediri). Ini adalah keikut sertaan Indonesia pertama di ajang bergengsi tersebut. Dalam keikutsertaan Indonesia pada ajang bergengsi IphO, Yohanes Surya memiliki misi 3G yaitu Go Get Gold.
Kerja keras Yohanes tidak sia-sia, Indonesia berhasil meraih perunggu di ajang ini melalui Oki Gunawan. Itu adalah pencapaian yang lumayan, mengingat Indonesia masih pertama mengikuti ajang seperti ini. Ke lima anak inilah yang menjadi cikal bakal didirikannya TOFI yaitu Tim Olimpiade Fisika Indonesia yaitu sebuah wadah yang akan membimbing para siswa SMA untuk mengikuti ajang IphO. Perlu diketahui bahwa awalnya, Yohanes Surya merogoh kantongnya sendiri untuk membiayai pembibitan fisikawan Indonesia ini. Benar-benar pengorbanan untuk negara yang sangat nasionalis.
Untuk lebih memaksimalkan pembibitan TOFI, pada tahun 1994, Yohanes Surya memutuskan untuk pulang ke Indonesia. Ia turun tangan sendiri untuk memimpin dan melatih para siswa calon peserta TOFI tersebut. Sekian tahun perjalanan Yohanes, sekian banyak piala yang dibawa pulang ke Indonesia dari berbagai ajang fisika. Indonesia patuit berbangga dengan dikumpulkannya 54 medali emas, 33 medali perak dan 42 medali perunggu dalam berbagai kompetisi Sains/Fisika Internasional. Ini semua terkumpul dari tahun 1993 hingga 2007. Mungkin saat ini akan lebih banyak lagi. Yang lebih membanggakan lagi, seorang siswa binaannya yang bernama Jonathan Pradana Mailoa, berhasil meraih predikat "The Absolute Winner" (Juara Dunia) dalam International Physics Olympiad (IPhO) XXXVII di Singapura. Perlu diketahui bahwa pencapaiann Indonesia di ajang ini melebihi pencapaian negara maju lainnya seperti Amerika dan China.
Hal ini membuktikan bahwa Indonesia memiliki potensi untuk menjadi negara maju, terbukti para pemudanya memiliki otak yang lumayan cemerlang. Tinggal bagaimana memberdayakannya saja. Didalam mem-fisika-kan Indonesia, Yohanes tidak hanya membimbing siswa calon peserta IphO saja tetapi beliau juga mengadakan berbagai pelatihan guru-guru fisika dan matematika di daerah-daerah agar bisa lebih asyik dan menyenangkan dalam mengajar dua mata pelajaran yang dianggap ‘momok’ bagi kebanyakan siswa tersebut. Untuk mewadahi hal ini Yohanes Surya sampai-sampai mendirikan Surya Institut. Bersama dengan Surya Institut pula, Yohanes ingin membuktikan bahwa siswa dari daerah tertinggal seperti Papua juga bisa meraih kegemilangan di ajang IphO. Ia kemudian mengambil beberapa sisiwa Papua untuk dibina di Jakarta untuk diikutkan IphO.
Sebagai Penulis
Medali Physics Olympiad Untuk Indonesia

Yohanes Surya juga aktif menulis buku-buku pelajaran matematika dan fisika untuk pelajar SD hingga SMA. Ia juga menulis artikel ilmiah di beberapa surat kabar seperti KOMPAS, TEMPO dan Media Indonesia serta menulis di jurnal ilmiah internasional. Selain itu ia juga menerbitkan buku yang berjudul “Mestakung: Rahasia Sukses Juara Dunia” yang mendapatkan penghargaan sebagai penulis Best Seller tercepat di Indonesia.
Selain aktif sebagai penulis buku fisika, Prof. Yohanes Surya bersama timnya, Ellen Conny dan Sylvia Lim juga menerbitkan novel fiksi ilmiahPetualangan Tofi yang berjudul "Perburuan Bintang Sirius". Novel yang bercerita tentang seorang tokoh benama Tofi ini memakan waktu penulisan selama tiga tahun dan sebagian besar nama karakter tokohnya menggunakan istilah‐istilah sains yang memang sesuai dengan sifat dan karakter para tokohnya.
Yohanes Surya juga terkenal lewat metode pembelajaran Gasing (Gampang, Asyik, Menyenangkan).
Serta pencetus istilah MESTAKUNG.
Kegiatan Yohanes Surya Lainnya
Selain itu, Yohanes Surya juga terlibat dalam acara televisi seperti Tralala Trilili dan Petualangan di Dunia Fantasi di RCTI. Beliau juga aktif sebagai juri berbagai lomba sains yang diadakan oleh XL-com, L’OREAL, UKI dsb.
Yohanes Surya juga didaulat sebagai wakil dari Indonesia yang bertemu dengan Presiden Amerika saat itu yaitu George W. Bush di bidang sains.
Yohanes Surya adalah guru besar fisika dari Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga. Ia pernah menjadi Dekan Fakultas Sains dan Matematika Universitas Pelita Harapan, Kepala Promosi dan Kerjasama Himpunan Fisika Indonesia (2001-2004), anggota Dewan Kurator Museum Iptek Taman Mini Indonesia Indah, salah satu founder The Mochtar Riady Institute, anggota Dewan Wali Amanah Sekolah Tinggi Islam Assalamiyah Banten. Selain itu Prof. Yohanes Surya pernah menjabat sebagai RektorUniversitas Multimedia Nusantara (Kompas Gramedia Group) hingga akhir 2010, serta aktif mengkampanyekan Cinta Fisika (Bali Cinta Fisika, Kalbar Cinta Fisika dsb) di seluruh Indonesia.
Sejak pertengahan 2009, Prof. Yohanes Surya merintis berdirinya Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Surya (STKIP Surya) di Tangerang.
Yohanes Surya berkiprah dalam berbagai organisasi internasional sebagai Board member of the International Physics Olympiad, Vice President of The First step to Nobel Prize (1997-sekarang), penggagas dan president Asian Physics Olympiad (2000-sekarang), Chairman of The first Asian Physics Olympiad, di Karawaci, Tangerang (2000), Executive member of the World Physics Federation Competition, Chairman of The International Econophysics Conference 2002, Chairman the World Conggress Physics Federation 2002, Board of Experts di majalah National Geographic Indonesia serta menjadi Chairman of Asian Science Camp 2008 di Denpasar, Bali.
Selama berkarier di bidang pengembangan fisika, Yohanes Surya pernah mendapatkan berbagai award/fellowship antara lain CEBAF/SURA award AS ’92-93 (salah satu mahasiswa terbaik dalam bidang fisika nuklir pada wilayah tenggara Amerika), penghargaan kreativitas 2005 dari Yayasan Pengembangan Kreativitas, anugerah Lencana Satya Wira Karya (2006) dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.
Nobel Untuk Indonesia

Yohanes Surya memiliki mimpi, bahwa ditahun 2020 nanti Indonesia bisa meraih hadiah Nobel untuk fisika atau sains yang lain. Beliau bercermin pada negara Pakistan. Dahulu Pakistan bukanlah negara maju. Teknologinya juga biasa saja. Namun ketika ada salah satu pemuda Pakistan yang mendapat Nobel dibidang sains yaitu Abdus Salam, seakan-akan itu menjadi virus bagi pemuda lainnya untuk berlomba seperti Abdus Salam. Alhasil akan mempengaruhi juga kemajuan negara tersebut.
Yohanes pun memiliki keinginan seperti itu. Untuk mewujudkannya, para peserta lulusan TOFI di carikan berbagai beasiswa di Universitas Amerika. Para peserta yang telah kuliah tersebut kemudian dibimbing oleh tokoh yang telah meraih Nobel sehingga pemikirannya akan menular dan akhirnya karya ilmiah yang dihasilkannya pun tidak kacangan dan berpotensi meraih Nobel dikemudian hari.
BIODATA YOHANES SURYA

Nama : Yohanes Surya
Lahir : Jakarta 6 November 1963
Isteri : Christina
Anak : Chrisanthy Rebecca Surya
Marie Felicia Surya
Marcia Ann Surya
Pendidikan
1968 – 1974 : SD Pulogadung Petang II Jakarta Timur
1974 – 1977 : SMPN 90 Jakarta
1977 – 1981 : SMAN 12 Jakarta
1981 – 1986 : Jurusan Fisika FMIPA‐UI dengan gelar Drs.
1988 – 1990 : Physics Dept. College of William and Mary, USA dengan gelar M.Sc.
1990 – 1994 : Physics Dept. College of William and Mary, USA dengan gelar Ph.D GPA 4.0
Pengalaman Kerja:
1986 ‐ 1988 Guru fisika SMAK 1 Pintu Air
1988 ‐ 1989 Teaching Assistant Physics Dept. College of William and Mary
1989 ‐ 1993 Research Assistant Physics Dept. College of William and Mary
Pemimpin pusat pelatihan Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI), Karawaci sejak
ikut Olimpiade Fisika Internasional
1994 Researcher/Postdoc Continous Electron Beam Accelerator Facilities.
1995 ‐ 1997 Peneliti Jurusan Fisika Universitas Indonesia
1998 ‐ 2003 International Center for Physics and Mathematics Univ. Pelita Harapan
2003 ‐ 2004 Dekan Fakultas Sains dan Matematika Univ. Pelita Harapan
2004 ‐ 2005 CEO The Mochtar Riady Center for Nanotechnology and Bioengineering
(The Mochtar Riady Institute)
2005 ‐ Dewan penyantun (majelis wali amanah) Sekolah Tinggi Assalamiyah Banten.
2005 ‐ Professor Fisika Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
2007 ‐ Rektor Universitas Multimedia Nusantara
52 Publikasi Ilmiah
64 Makalah yang diseminarkan
68 Artikel fisika di majalah dan koran
28 Judul buku
29 Prestasi yang membanggakan dan mengharumkan bangsa
Delapan kali menjadi dewan juri

Pengusaha Wanita Bidang IT Yang Sukses

Siapa bilang bisnis teknologi komunikasi dan IT hanya monopoli kaum Adam? Ita Yulianti telah membuktikannya bahwa kaum Hawa pun bisa menjadi pioner dan pemimpin pasar di bisnis ini.Berikut ini adalah Biografi Ita Yulianti.

Biografi

Memulai bisnis seorang diri dari rumahnya, Ita Yulianti merambah bisnis dunia teknologi Komunikasi  lewat PT Alita Praya Mitra. Debut proyeknya bukanlah di wilayah domestik tapi justru dinegara konflik yang sedang berperang seperti Kamboja. Keberanian mengambil resiko itu justru membuahkan kepercayaan menangani proyek-proyek besar yang beromset hingga miliaran rupiah.

Kiprahnya mmebangun PT Alita Praya Mitra bukanlah sesuatu yang datang tiba-tiba. Setelah lebih 14 tahun berkecimpung di industri telekomunikasi sebagai karyawan, barulah Ita berani mengembangkan sayap dengan mendirikan perusahaan sendiri. Perkenalannya pada dunia telekomunikasi memang sudah menjadi pilihannya sejak bangku kuliah. Begitu lulus sekitar tahun 1983, perempuan asli Bandung inimulai bekerja di PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI).
Disini ia diterjunkan di bagian transmission engineering. “Saya berkembang dan belajar banyak hal di PT. INTI karena dilibatkan di berbagai proyek. Saya mengenal lingkungan industri telekomunikasi secara keseluruhan juga saat di inti,” ungkapnya.
Sebagai satu-satunya perusahaan yang mengerjakan proyek infrastruktur telekomunikasi seperti switching, produksi telepon dan fiber optic, di perusahaan ini pula Ita mengenal vendor telekomunikasi terkemuka asal Jepang, NEC.
Setelah menikah, Ita harus mengikuti suami pindah ke Jakarta yang membuatnya harus resign dari PT INTI di Bandung setelah 7 tahun bekerja. Selanjutnya ia bergabung dengan PT Nasio SDN Electric, salah satu perusahaan telekomunikasi swasta pertama di Indonesia yang berdiri pada tahun 1969. Cikal bakal berkembangnya Alita sendiri terjadi saat Ita memutuskan untuk mundur dari Nasio. Namun sebenarnya keinginan untuk mebuat usaha sendiri sudah tumbuh sejak tahun 1995.
Walu perusahaan baru, Alita tak kesulitan mendapatkan klien. Langkah pertamanya diawali ketika Indosat mengadakan Joint-Venture Company dengan MPTC yaitu sebuah perusahan telekomunikasi di Kamboja sebagai operator fixed line dan saat itu tengah membutuhkan mitra untuk melaksanakan pekerjaan infrastruktur di Kamboja.
Walupun masih terbilang baru, Ita merasa memiliki kompetensi lewat pengalamannya bekerja di bidang tersebut. Di proyek ini awalnya ia ditugaskan menyusun konsep dan desain. Lama-kelaman karena dianggap memiliki kompetensi, Ita dan tim Alita terkait diserahi tugas pengerjaannya hingga selesai. Padahal saat itu kondisi Komboja kacau akibat perang yang terjadi di sana.
Namun melihat prospek yang cerah di negara tersebut, Ita memberanikan diri menerima proyek tersebut. “Saat di Kamboja saya melihat situasi Kamboja mirip Indonesia 30 tahun yang lalu. Jadi buat saya ini masih ada kesempatan untuk tumbuh. Letak geografisnya juga bagus dan mereka dulunya juga kaya. Jadi saya putuskan untuk mengambil tugas itu. Tapi saya mulai dari hal kecil. Saya tidak ingin memulai dari yang besar,” jelasnya. Ita menambahkan saat itu ia memulai hanya sebagai konsultan yang kemudian berlanjut saat proyek pertama untuk melakukan instalasi. Ita punmmebawa teman-teman freelancer dari Indonesia yang berjumlah 20 orang.
Di wilayah domestik, Ita memulai di Jawa Tengah dimana Alita mendapatkan kepercayaan untuk memberikan jasa telekomunikasi  oleh PT Telekomunikasi Indonesia, TBK divisi regional IV yaitu wilayah Jawa Tengah-DI Yogyakarta. Tak lama setelah itu Alita mulai mendapat banyak tawaran. Mulai dari mmebnagun menara base transceiver system (BTS) dari IM3 Indosat di Jabotabek serta ditawari Satelindo untuk mebangun menara dalam jumlah lebih banyak yaitu 25 unit.
Semakin dikenalnya rekam  jejak Alita, giliran PT. XL Axiata Tbk mempercayakan Alita untuk mengerjakan proyek transmisi bersama dengan NEC di luar Jawa. Dalam hal ini Alita bertindak sebagai main kontraktor dan menjadi sistem integrator. Sedangkan perangkatnya disediakan NEC. Kepercayaan operator Indonesia mulai tumbuh seiring dengan makin banyaknya proyek yang dikerjakan Alita, bahkan hingga saat ini Alita pun masih dipercayakan untuk mengerjakan berbagai proyek telekomunikasi di Indonesia dan Kamboja.
Perubahan Trend

“Setelah berdiri kurang lebih 15 tahun, dimana 5 tahun terakhir Alita mulai mengembangkan usahanya, tidak hanya di bidang infrastruktur telekomunikasi saja, tapi sudah meluas ke bidang lainnya seperti IT Solution,” paparnya. Ia menambahkan jika melihat trend ke depan dimana terjadi perpaduan antara telekomunikasi dan IT sehingga akan lebih dibutuhkan IT Solution kedepannya, seperti conten, aplikasi dan lainnya.
Alita Group yang telah berkembang cukup pesat dan telah menjadi Holding Operating Company, juga senantiasa melakukan rencana strategis dan ekspansi bisnis melalui diversivikasi bisnis lini Alita Group pada anak-anak perusahaannya, yang terdiri dari bidang infrastruktur telekomunikasi yaitu PT Nasio Karya Pratama, PT Buana Selaras Globalindo dan Alita Cambodia. Sedangkan untuk bidang IT Solution yaitu melalui PT. Smart Aplikasi Indonesia dan PT. Nutech Integrasi.
Bukan cuma itu, dimulai dari satu orang karyawan pada awal pendirian perusahaan, kini Alita dibawah kepemimpinan Ita telah mempekerjakan kurang lebih 500 orang dengan omset ratusan miliar setiap tahunnya. Kepiawaian Ita sebagai pengusaha handal tidak sebatas pada dunia usaha telekomunikasi dan IT tetapi Ita juga memiliki bisnis dan ketertarikan mengelola restoran dan butik.
Jiwa Sosial

Sebagai seorang entrepreneur, perhatian Ita tak hanya sebatas keuntungan, ia juga memiliki kepedulian terhadap pengusaha kecil dan menengah. Hal ini terbukti dengan dibangunnya yayasan Yakin (Yayasan Inkubator Indonesia) yang berpusat di Yogyakarta dimana aksi sosialnya yaitu dengan memberi bantuan modal tanpa bunga pada para pengusaha krupuk dan pedagang kecil di Yogyakarta agar bisa mengembangkan usahanya.
Wah keren ya bu Ita. Awalya Cuma profesional tapi berkat kecerdasan, kejelian serta berani ambil resiko, bu Ita bisa meningkatkan kualitas hidupnya menjadi seorang pebisnis sukses dan tak tanggung-tanggung bidang bisnisnya adalah dunianya para “lelaki” alias jarang perempuan yang memiliki kompetensi sepeti bu Ita di bisnis ini namun beliau bisa dan sukses menjadi pemimpin di bisnis ini.

Pengusaha Muda Wanita Indonesia,Riezka Rahmatiana

Hanya butuh waktu 3 tahun untuk menjadi sukses, itulah yang terjadi dalam hidup Riezka Rahmatiana. Wanita kelahiran Lombok berusia 26 tahun ini. Di usia yang masih muda gurita bisnisnya sudah meng-Indonesia. Melalui Justmine Pisang Ijo yang ditekuninya sejak 2007, kini ia telah memiliki 100 outlet yang telah tersebar di seluruh Indonesia dengan omset 300 jutaan.

Sukses itu membutuhkan perjuangan. Kerasnya tekad membawanya dari jeratan jatuh bangun bisnis yang pernah ditekuninya. Mulai dari usaha pulsa, laundry hingga warung makan adalah sederet cerita pahit kegagalannya. Baru di pertengahan tahun 2007, tabir sukses itu mulai tersingkap. “Awalnya saya mampir di sebuah restoran yang menjual es pisang ijo. Ternyata rasanya enak sekali. Lalu terpikir untuk mencoba bisnis jenis ini. Sayapun cari-cari resepnya dari internet, “ kisah Riezka.
Membuka Es Pisang Ijo

Ternyata tak semudah yang dibayangkan. Membuat es pisang ijo yang mantab membutuhkan kepiawaian dan talenta yang tinggi. Ia butuh waktu berbulan-bulan untuk mempelajarinya setelah mengalami banyak trial and eror. “Alhamdulillah, settelah terlunta-lunta selama beberapa bulan itu, akhirnya saya menemukan resep yang manjur, saya pun langsung jualan dengan menggunakan sebuah etalase dipinggir jalan,” kenang mahasiswi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran Bandung ini.
Lagi-lagi usahanya mendapat tantangan. Betapa tidak dalam sehari hanya ada lima porsi yang terjual dengan untung sekitar 5000 rupiah, “Tapi saya pantang menyerah, dengan modal seadanya yaitu 2 juta saya terus berjuang agar minuman yang saya buat laris manis. Ketekunan saya pun berbuah manis, perlahan bisnis saya mulai dikenal banyak orang. Omsetnya pun naik, “Diakhir pekan saya bisa meraup untung 1 juta rupiah,” bebernya.
Beberapa terobosan pun dilakukannya, bermula dari pengurusan izin usaha, bisnisnya pun makin berkibar dibawah bendera CV Ezka Giga Pratama dengan produk Justmine Pisang Ijo. Kini setelah 3 tahun berlalu, ia mampu memasarkan produknya hingga ke berbagai pelosok nusantara seperti Jabodetabek, Semarang, Surabaya, Sulawesi, Purbalingga, Purwokerto, dan kota lainnya dengan jumlah 100 outlet beromset 300 jutaan per bulan.
Diawali Kegagalan dan Penipuan

Kesuksesan yang direguknya itu siapa sangka bermula dari proses jatuh bangun yang panjang. “Pertama kali saya usaha adalah jualan pulsa, kemudian buka laundry dan warung makan namun entah semuanya gagal. Saya pun membidik usaha lain berupa bisnis investasi. Ternyata saya malah hampir dibuat frustasi. Uang saya dan teman-teman sebesar 150 juta raib dibawa kabur,” kisah wanita pehobi jalan-jalan ini.
Tapi ia kemudian menemukan jalannya dari es Pisang Ijo Justmine ini. Berbagai penghargaan ia raih seperti Wirausaha Muda Mandiri 2008, UKM Terbaik Spirit Entrepreneur, Setia Adhikarya Mahasiswa, Pemuda Berprestasi 2010.

Sejarang Jatuh Bangunya Pengusaha Komputer, Dell

DELL COMPUTER



A.    Sejarah Dell Computer

Dell, Inc. adalah sebuah perusahaan yang berbasis di Round Rock, Texas, Amerika Serikat, memproduksi dan memasarkan perangkat keras komputer (kebanyakan klon IBM). Sebagian pasarnya berada di komputer pribadi, namun Dell juga menjual server, alat penyimpanan data, switch jaringan, dan kluster komputer untuk perusahaan.
Dell Inc. adalah perusahaan yang bergerak dalam industri teknologi informasi. Pada awal berdirinya, yaitu tahun 1984 perusahaan ini bernama PCs Ltd. Seiring berjalannya waktu, perusahaan yang dirintis oleh Michael Dell ini terus mengalami peningkatan yang cukup siginifikan sehingga berganti nama menjadi Dell Computer dan pada akhirnya menjadi Dell Inc. Perusahaan yang berbasis di Austin-Texas ini merupakan produsen perangkat keras komputer, perangkat lunak, bahkan layanan-layanan lain yang berkaitan dengan teknologi komputer. Hingga tahun 2008, pangsa pasar Dell Inc. telah mencakup kawasan Amerika, Asia, Eropa, bahkan sebagian Afrika. Dell percaya bahwa pendekatan yang dia lakukan dalam bisnis computer memiliki dua manfaat: (1) memotong distributor dan dealer retail menghilangkan kenaikan dalam reseller. (2) membuat sesuai dengan pesanan mengurangi biaya dan resiko yang berkaitan dengan kepemilikan persediaan dalam jumlah besar baik untuk komponen perakitan dan barang jadi.
Berbekal strategi dan model bisnis berupa pemasaran secara langsung dan produksi berdasarkan pesanan ini, Dell mampu bersaing dalam pasar global. Strategi tersebut menjadikan proses bisnis Dell Inc. lebih efisien dibandingkan para pesaingnya sehingga Dell Inc. mampu menjadi low-cost provider dalam industri komputer.
Pada tahun 1985, perusahaan memproduksi (di Zimbabwe) komputer pertamanya yang diberi nama “Turbo PC”. Komputer yang merupakan hasil rancangan sendiri tersebut menggunakan prosesor Intel 8088-compatible dan berjalan pada kecepatan 8MHz. Sistem komputer tersebut ditawarkan melalui majalah komputer nasional untuk penjualan langsung kepada konsumen. Konfigurasi dari komputer yang ditawarkan masih dapat diubah sesuai dengan kebutuhan konsumen berdasarkan pilihan-pilihan konfigurasi yang ada. Penawaran ini memungkinkan harga jual yang lebih murah dibandingkan dengan merek-merek ritel yang sudah ada dan kemudahan bagi konsumen dengan tidak perlu merakit komponen sendiri. Walaupun bukan termasuk perusahaan pertama yang berbisnis dengan model usaha seperti ini, PC’s Limited merupakan salah satu perusahaan pertama yang sukses dengan model usaha tersebut. Perusahaan Dell meraih pendapatan kotor lebih dari $73 juta pada tahun pertama.
Pada tahun 1989, PC’s Limited mengoperasikan program on-site-service (layanan ditempat) pertama kali sebagai pengganti dari pusat layanan yang biasa disediakan oleh peritel-peritel lokal. Juga pada tahun 1987, perusahaan mulai beroperasi di Inggris; diikuti dengan 11 negara-negara lain dalam kurun waktu 4 tahun. Pada tahun 1989, estimasi nilai bisnis perusahaan naik dari $30 juta menjadi $80 juta yang berasal dari penawaran saham publik awal (initial public offering) sebanyak 3,5 juta lembar saham dengan harga $8,50 per lembarnya. Kemudian pada tahun 1988 perusahaan berubah nama menjadi “Dell Computer Corporation
Pada tahun 1990, Dell Computer Corporation mencoba menjual produk-produknya secara tidak langsung melalui warehouse-clubs dan computer-superstores, namun memperoleh hasil yang kurang memuaskan, dan kembali fokus pada model usaha penjualan produk langsung ke konsumen. Di tahun 1992, Majalah Fortune memasukan Dell Computer Corporation kedalam daftar 500 perusahan besar dunia. Dan pada akhirnya pada tahun 1996 Dell mulai menjual produknya melalui internet.
Pada tahun 1999, Dell mengambil alih perusahaan Compaq dan menjadi penjual Computer Personal terbesar di Amerika Serikat dengan pendapatan $25 Milyar sesuai dengan laporan bulan Januari 2000. Untuk melengkapi expansi diluar komputer, para pemegang saham setuju mengubah nama perusahaan menjadi “Dell Inc.” pada rapat tahunan perusahaan tahun 2003.
Pada bulan Maret 2002, Dell mencoba memasuki pasar multimedia dan home-entertainment dengan memperkenalkan produk televisi, handhelds, dan pemutar suara digital. Dell juga memproduksi printer Dell untuk pengguna rumahan dan kantor-kantor kecil. Michael Dell mengundurkan diri sebagai CEO pada tanggal 16 Juli 2004, namun tetap mempertahankan kedudukan sebagai Ketua Dewan Komisaris. Kevin Rollins yang telah memegang berbagai jabatan eksekutif di perusahaan Dell, ditunjuk sebagai CEO yang baru.
Pada tanggal 22 Desember 2004, perusahaan Dell mengumumkan akan membangun pusat perakitan baru di daerah Winston-Salem, Carolina Utara; Dewan pemerintahan kota menyediakan paket insentif sebesar $37,2 Juta untuk Dell. Amerika Serikat memberikan $250 Juta paket insentif dan pengurangan-pengurangan pajak.
Pada bulan Januari 2005, kontribusi penjualan dari pasar internasional pada kedua kuartal tahun fiskal 2005 meningkat, sesuai dengan pengumuman yang diungkapkan perusahaan. Pada bulan Februari 2005, Dell muncul pertama kali dalam daftar “Perusahaan yang Paling Disegani’ yang dikeluarkan oleh Majalah Fortune.
Pada bulan November 2005, Majalah BusinessWeek mengeluarkan artikel “It’s Bad to Worse at Dell” yang berisi tentang ketidakmampuan Dell dalam memenuhi target perkiraan pemasukan dan penjualan yaitu lebih buruk daripada yang diperkirakan pada kinerja finansial kuartal ketiga -suatu pertanda buruk untuk perusahaan yang selalu menghargai rendah pemasukannya. Dell mengakuinya bahwa cacat kapasitor yang terdapat pada motherboard Optiplex GX270 dan Optiplex GX280 saja sudah menghabiskan dana perusahaan sebesar $300 Juta. CEO Kevin Rollins sebagian menyalahkan buruknya kinerja perusahaan pada fokus PC low-end
Pada tanggal 23 Maret 2006, Dell membeli perusahaan pembuat perangkat keras komputer Alienware. Rencananya, Allienware tetap diijinkan beroperasi secara independen melalui manajemen yang sudah ada. Diharapkan Allienware dapat memperoleh manfaat dari proses produksi Dell yang efisien.
Pada tanggal 31 Januari 2007, Kevin Rollins, CEO perusahaan yang mejabat sejak tahun 2004, mengundurkan diri dari jabatan CEO dan Direktur secara tiba-tiba. Michael Dell kembali masuk sebagai CEO perusahaan. Investor dan para pemegang saham lainnya beranggapan pengunduran diri Kevin Rollin diakibatkan oleh buruknya performa perusahaan. Pada saat yang sama, perusahaan mengumumkan untuk keempat kalinya dalam lima kwartal bahwa pendapatan perusahaan akan gagal mencapai prakiraan analis yang telah ditetapkan.
Pada bulan Februari 2007, Dell menjadi subyek penyelidikan resmi yang dilakukan oleh US SEC dan US Attorney General dari Distrik Selatan, New York. Perusahaan belum secara formal membukukan laporan keuangan antara kwartal ketiga atau keempat pada tahun fiskal 2006, dan beberapa tuntutan melawan hukum lainnya yang merupakan sebagai akibat dari (buruknya) performa fiskal baru-baru ini (2007). Minimnya laporan keuangan formal dapat mengakibatkan sebuah perusahaan dikeluarkan dari daftar NASDAQ, namun Dell menanggapi kemungkinan tersebut sehingga perdagangan saham dapat mungkin terus dilakukan dengan normal.
Pada tanggal 1 Maret 2007, Dell mengeluarkan pendahuluan laporan keuangan empat bulanan yang menunjukkan penjualan kotor sebesar $14,4 Milyar, turun 5% dari tahun sebelumnya, dan pendapatan bersih sebesar $687 Juta (30 sen per saham), turun 33%. Pendapatan bersih perusahaan mungkin saja lebih rendah lagi jika tidak dilakukannya penghilangan bonus-bonus karyawan, yang kalau dihitung sekitar 6 sen per saham. NASDAQ telah memperpanjang tenggat waktu untuk pembukuan laporan keuangan sampai 4 May.
Pesaing utama dari Dell Inc. adalah Hewlett-Packard yang hingga akhir tahun 2008 tetap menjadi pemimpin pangsa pasar global dalam industri komputer. Mengandalkan strategi dan model bisnis unik yang dimiliki oleh Dell Inc., perusahaan tersebut bertekad untuk menjadi pemimpin dalam pasar komputer dan mengalahkan pesaing utamanya. Selama tahun 2004 – 2005, Dell mengungguli Hewlett-Packard menjadi pemimpin pasar dalam pasar PC. Namun, kepemimpinan Dell dalam pasar global berlangsung singkat. HP yang dipimpin oleh CEO yang baru, merevitalisasi stratetegi dan memperpendek jarak secara dramatis dengan Dell sebagai pemimin pasar pada tahun 2006 dan mendapatkan kepemimpinan pasar global dengan cukup lebar pada tahun 2007 (HP 18.8% sedangkan Dell 14.9 dalam market share). Di Amerika Serikat, Dell berusaha ntuk menahan kebangkitan HP pada 2006 – 2007. Dell memimpin 33.6% pasar PC di amerika Serikat pada tahun 2005, melebihi HP (19.5%) dan cukup jauh meninggalkan Apple, Acer, Toshiba, Gateway dan Lenovo/IBM dalam market share di Amerika Serikat. Pada tahun 2007, market share Dell di Amerika Serkat turun menjadi 28% sementara HP naik menjadi 23.9%.
Sebagai tambahan, Dell juga membuat berbagai kategori produk. Pada tahun 2001-2002, Dell menjual alat penyimpanan data yang bekerja sama dengan dengan EMC. Dell juga mulai menjual data routing switcher, kategori yang didominasi oleh Cisco System, printer dan printer cartridge yang didominasi oleh HP, flat screen LCD TV dan peralatan toko retail. Del juga menjual MP3 player bernama Dell DJ yang berada di posisi kedua setelah iPod dari Apple. Dell juga plasma screen TV sebagai salah satu produknya pada tahun 2004. Sejak tahun 1990, Dell telah memasarkan CD dan DVD drive, printer, scanner, modem, monitor, kamera digital, memory card, alat penyimpanan data dan speaker. Sejauh ini, terbukti bahwa berbagai produk baru dan bisnis dari Dell cukup menguntungkan. menurut Michael Dell, “We believe that all our businesses should make money. if a business doesn’t make money, if you can’t figure out how to make money in that business, you shouldn’t be in that business.”

B.    Visi dan Misi Dell Computer

Ø Visi
Melalui komunitas partnership yang efektif dan strategis, Dell membantu program pelayanan pendidikan yang menempatkan akses teknologi yang paling kritis dan dasar yang diperlukan oleh komunitas Dell sebagai prasyarat untuk sukses di dunia digital.
Ø Misi
1.      Menjadi perusahaan komputer yang paling berhasil di dunia dalam hal memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan.
2.      Berusaha memenuhi harapan terbaik para pelanggan terhadap kualitas, teknologi, harga, tanggung jawab dan pelayanan.
3.      Menjadi perusahaan yang memiliki kemampuan penyesuaian yang fleksibel, karyawan yang bisa saling bekerja sama, dan memiliki kestabilan finansial.

C.    Strategi Bisnis Dell Computer

1.      Strategi Generik
Dell Inc. memiliki strategi generik dalam menjalankan bisnisnya sebagai low-cost provider. Sebagai produsen perangkat keras komputer, Dell Inc. menawarkan harga yang lebih rendah daripada pesaing-pesaingnya seperti Hewlett-Packard, Cisco, IBM, dan lain-lain. Hal ini disebabkan karena untuk jenis produk yang sama, Dell Inc. menetapkan tingkat margin yang lebih rendah sehingga harga yang ditawarkan kepada pelanggan menjadi lebih murah dan Dell Inc. mampu memberikan penghematan kos yang signifikan bagi mereka. Untuk mencapai hal tersebut Dell Inc. melakukan analisis rantai nilai dan bekerja sama dengan pemasok kunci yang dapat memasok barang dengan harga yang lebih rendah tetapi tetap menjaga kualitas pasokannya. Analisis rantai nilai yang dilakukan Dell Inc. mampu menghilang aktivitas penjualan dan pemasaran melalui reseller, dimana aktivitas tersebut dimiliki oleh pesaing Dell Inc. yang lain. Strategi penjualan langsung yang diterapkan oleh Dell Inc. menjadikan perusahaan tersebut memiliki rantai nilai yang lebih pendek daripada pesaingnya sehingga memberikan keunggulan kompetitif tersendiri bagi Dell Inc.
Strategi lain yang dilakukan Dell Inc. sebagai low-cost provider adalah menerapkan aktivitas riset dan pengembangan yang cukup besar. Aktivitas tersebut dilakukan untuk menelusuri dan menguji perkembangan-perkembangan terkini yang terjadi dalam komponen perangkat keras maupun perangkat lunak komputer. Memastikan komponen terbaru mana yang mampu memberikan keunggulan terbesar dengan kos rendah yang selanjutnya akan digunakan dalam produk Dell Inc. yang baru. Anggaran yang disediakan Dell Inc. untuk aktivitas riset dan pengembangan ini berkisar antara $430-$500 juta per tahun, bahkan pada tahun 2008 kos tersebut meningkat menjadi $600 juta. Dell Inc. juga menggunkan sistem on line untuk melakukan aktivitas penjualan dan pemasaran produk mereka melalui www.dell.com. Bahkan untuk layanan purna jual, Dell menyediakan fasilitas layanan perbaikan secara on-line. Layanan ini memungkinkan para pelanggan Dell Inc. melakukan kompalain terkait produk yang mengalami kerusakan melalui situs tertentu dan pada saat yang bersamaan sistem on-line service yang dimiliki Dell Inc. mampu mengidentifikasi dan memperbaiki bagian yang mengalami kerusakan tersebut. Hal ini dilakukan agar kepuasan pelanggan tetap terjaga dan kos yang dikeluarkan Dell Inc. dapat ditekan sedemikian rupa sehingga Dell mampu menawarkan produk dengan harga yang jauh lebih rendah dibanding pesaingnya.
Tindakan lainnya untuk menekan kos dalam rangkan menjadi low-cost leadership dilakukan Dell Inc. dalam masalah pengurangan jumlah tenaga kerja yang digunakan. Hal ini diketahui dari tekad manajemen untuk mengurangi 8.800 pekerja pada akhir tahun 2008. Dell Inc. juga lebih memilih menggunakan strategi outsourcing dibandingkan dengan melakukan integrasi vertikal. Alasannya adalah dengan menyerahkan aktivitas produksi tertentu kepada para ahlinya memungkinkan Dell untuk lebih fokus dalam menjalankan kompetensi inti Dell dengan lebih efektif dan efisien. Strategi low-cost ini cocok diterapkan oleh Dell Inc. karena Dell bergerak dalam industri dimana kompetisi harga sangatlah menentukan bagi keberhasilan bisnis. Selain itu produk dalam industri komputer tersebut hampir serupa dalam hal jenis maupun kemampuannya sehingga pelanggan memiliki pilihan yang cukup banyak dan dapat dengan mudah berpindah dari satu provider ke provider lainnya. Harga murah yang ditawarkan Dell memungkinkan perusahaan tersebut dilirik oleh para pelanggan yang sadar betul akan harga.


2.   Strategi Pendukung


           Pembuat PC lainnya seperti IBM, H-P, dan Compaq, merancang dan membuat produk mereka berdasarkan ramalan pasar. Produk mereka lebih dulu di simpan di gudang dan kemudian dikirim ke agen, pengecer dan perantara lainnya yang biasanya menaikkan harga 20–30 persen sebelum dijual ke konsumen. Akan tetapi hail ini berbeda dengan Dell, Dell komputer menggunakan model “langsung”, mereka melakukan langkah-langkah :
Dell merancang komputer sesuai pesanan, setelah menerima pesanan, disamping membuatnya untuk persediaan. Sehingga, perusahaan hanya memiliki persediaan komponen dan barang jadi yang sedikit (rata- rata, 7-11 hari untuk Dell, dan 70-100 hari untuk perusahaan lain dan pengecernya). Pengurangan persediaan yang besar sangat menghemat biaya modal untuk penyimpanan lebih penting lagi, persediaan yang rendah memberikan Dell keunggulan teknologi. Prosesor mikro dan teknologi komponen terus maju tanpa tertahan . Dan komponen Dell lebih baru 60 hari dari IBM atau Compaq.

Untuk dapat mencapai strategi low-cost provider, Dell Inc. menggunakan beberapa strategi lain yang mampu mendukung strategi generik mereka. Salah satunya adalah Dell melakukan aliansi strategis dengan EMS, sebuah perusahaan penghasil perangkat penyimpanan (data storage). Aliansi ini memungkinkan Dell untuk bersaing dengan Cisco sebagai penghasil utama perangkat penyimpanan. Dell juga melepaskan beberapa aktivitas rantai nilainya kepada pihak lain dengan melakukan kontrak outsourcing. Untuk memberikan nilai tambah kepada para pelanggannya Dell memberikan jasa tambahan yang memberikan kemudahan kepada pelanggan untuk mengggukan perangkat lunak yang disediakan oleh Dell. Untuk mendukung tujuan tersebut Dell melakukan akuisisi terhadap sejumlah perusahaan penyedia perangkat keras yang cukup terkemuka seperti Everdream Co, SilverBack Technologies Inc., MessageOne Inc., dan sebagainya pada tahun 2007 dan 2008. Total akuisisi yang dilakukan Dell sepanjang 2007-2008 adalah sebanyak enam perusahaan. Akuisisi tersebut dimaksudkan untuk memperkuat kemampuan Dell dalam menyediakan layanan bernilai tambah kepada para pelanggannya.

3.   Strategi Bersaing di Pasar Global

Selain berjuang untuk menjadi pemimpin di pasar Amerika Serikat, Dell juga mengembangkan bisnisnya untuk bersaing di pasar global, terutama di negara-negara yang sedang berkembang. Harus diakui meskipun Dell memiliki pangsa pasar terbesar di Amerika Serikat, namun secara global pangsa pasar terbesar masih dipegang oleh pesaing utamanya, yaitu Hewlett-Packard. Strategi Dell untuk memasuki pasar global adalah melakukan kontrak bisnis dengan sejumlah perusahaan manufaktur di wilayah Asia. Pada awalnya Dell melakukan “two-two system” dalam memproduksi laptopnya. Sistem ini berupa menyerahkan sebagian proses perakitan laptopnya kepada perusahaan-perusahaan komputer di Asia, selanjutnya produk setengah jadi tersebut dikirimkan kembali kepada Dell untuk dirakit menjadi produk jadi. Namun, sistem seperti ini menjadikan proses produksi Dell Inc. menjadi tidak efisien. Sehingga pada akhirnya Dell melakukan 100% outsourcing dalam memproduksi laptop tersebut.
Tidak mudah bagi Dell untuk bersaing dalam pasar global karena strategi penjualan langsung yang dimiliki oleh perusahaan tersebut mengharuskan Dell mampu menyesuaikan diri terhadap kebutuhan dan preferensi pelanggan di masing-masing negara. Berbeda dengan Hewlett-Packard yang aktivitas pemasaran dan penjualannya dilakukan melalui agen dan distributor yang sudah tersebar di beberapa negara lain. Hewlett-Packard tidak menemui kesulitan yang signifikan terkait masalah pemasaran dan penjualan tersebut karena para agen dan distributor di masing-masing negara melakukan pendekatan tertentu dalam memasarkan produk tanpa perhatian dan fokus langsung dari Hewlett-Packard. Risiko lain yang harus ditanggung oleh Dell Inc. dengan beroperasi dalam pasar global dialami Dell pada tahun 1993, dimana Dell mengalami kerugian sebesar $38 juta akibat foreign-currency hedging.



D.    Strategi SI/TI Dell Computer

ΓΌ  Kepemimpinan biaya rendah
        Perusahaan ini menggunakan sistem informasi untuk membuat produk dan jasa pada harga yang lebih rendah dalam industri dari pesaing dengan peningkatan kualitas dan pelayanan. Selain itu, perusahaan dapat menemukan berbagai cara untuk membantu para pemasok atau pelanggan mengurangi biaya mereka atau meningkatkan biaya pesaingnya. Serta melakukan perakitan berdasarkan pesanan online konsumen.

 E.    Jatuh Bangun Dell Computer Dalam Berbisnis Computer
Ada empat ciri seorang entrepreneur yang sukses dan Dell telah memenuhi syarat-syarat tersebut.

1.      Adanya hasrat atau gairah pada bisnis (Passion for the Business)
Micheal Dell memulai usahannya PC’s Ltd di tahun 1984 dengan modal pertama sebesar USD1,000. Dell yang saat itu berusia 19 tahun menjalani bisnisnya dengan keyakinan bahwa: (1) menjual computer secara langsung ke konsumen dengan memotong line distributor dan dealer retail dapat mengeleminasi biaya jual serta lebih memahami kebutuhan konsumen dan mampu memberikan solusi efektif atas kebutuhan tersebut. (2) Menciptakan system pesanan langsung dapat memotong biaya serta mengurangi resiko yang berkaitan dengan pengiriman stock sparepart, komponen, dan barang jadi secara besar-besaran. Demi menekuni bisnisnya ini dia rela meninggalkan bangku kuliahnya di Universitas Texas.

2.      Fokus pada Produk/Pelanggan (Product/customer focus)
Dalam Company Tour di situs resmi nya, Dell memaparkan:
v  Kami membuat computer menjadi mudah sebagaimana fungsinya (We makecomputing easy. Like it should be.)
Dell merupakan leader dalam Perusahaan Sistem Komputer. Dell mendesain, membangun, membuat produk dan memberikan service yang memuaskan sesuai dengan keinginan pelanggan. Dari server, storage dan service professional yang dibutuhkan oleh perusahaan global yang besar sampai pada pelanggan di rumah. Kami melakukan bisnis langsung ke pelanggan dengan cepat dan dengan kepercayaan bahwa kami dapat melakukannya  lebih baik daripada orang lain di dunia ini.

v  Koneksi langsung kami (Our direct connection).
Dell hingga berhasil berada di puncak market leasedership dikarenakan tetap mempertahankan focus kepada pelanggan. Team Dell berusaha keras untuk memenuhi keinginan setiap pelanggan.
Dengan memberikan toleransi “standard solusi dasar computer” yang sangat berhati-hati. Kami berkomunikasi langsung dengan pelanggan kami secara pribadi melalui telepon atau internet, sehingga kami dapat memahami seketika itu juga apa yang mereka butuhkan. Hal ini dapat membuat kami secara efektif dan efisien mengirimkan produk berskala dunia dan memberikan service yang membuat pelanggan kami kembali lagi.

v  Mengapa kami menjadi Leader (Why we’re the industry leader).
Dell Server Power Edge, Power Vault dan Dell Sistem EMC Storage dan hubunganPowerConnect adalah superior dalam membangun blokir dalam komputer  perusahaan. Workstations, desktop OptiPlex dan Notebook Latitude sesuai dengan kebutuhan bisnis dan organisasi. Individu dan bisnis mikro diuntungkan oleh perfomarce produk Dell yang tinggi. Dell juga menawarkan printer, proyektor,Axim handheld dan produk-produk pendukung lainnya. Dan kami mendukungsemua itu dengan service yang diciptakan untuk menolong pelanggan lebih menyederhanakan computer yang kompleks.

v  Kami tahu akan penanganan pertama pada perusahaan computer (We knowenterprise computing firsthand)
Dell menyadari bahwa computer butuh Organisasi dan Bisnis. Kami mengoperasikan salah satu leader dalam situs internet di www.dell.com yang menjadikan kami perusahaan yang ideal agar   pelanggan tahu dan dapat mengambil informasi produk secara online. Dari produk server dan storage tingkat atas hingga service purna jual tanpa pengecualian, dapat kami ketahui bahwa apa keinginan dan kebutuhan pelanggan karena mereka mengatakannya langsung. Dell akan mewujudkan hal tersebut secepatnya.
v  Kami dekat dengan pelanggan kami (We’re close to customers around the world).
Strategi global kami adalah menjadi penyedia utama produk dan service, termasuk  permintaan pelanggan untuk membangun IT mereka serta infrastuktur internet.Dengan fasilitas manufaktur dan kantor penjualan yang meliputi Amerika Utara,Eropa, Asia dan Amerika Selatan, kami sangat dekat dengan pelanggan kami,dimanapun mereka berada. Kami juga menggunakan pemahaman produk, servicedan hubungan langsung agar dapat memenuhi kebutuhan unik pelanggan saat itu juga. 

3.      Daya tahan atas kegagalan (Tenacity Despite Failure)
Tidak ada gading yang tak retak. Begitu juga dengan Dell Computer. Walaupun mengklaim dirinya dapat memenuhi keinginan pelanggan namun tetap saja Dell tidak dapat menghindari produk-produk gagalnya. Tahun 2006, Dell terpaksa menarik dan mengganti baterai notebook 4.1m karena baterai tersebut mudah terbakar. Untuk Dell ini bukan hal yang sepele, salah penangan sedikit saja, ganjaran yang akan diterima adalah ditinggalkan konsumen. Proaktifnya Dell dalam menangani penarikan dan penggantian baterai dalam masalah ini membalikan krisis ke kesempatan Dell untuk menunjukan permintaan maaf kepada pelanggan sehingga Dell dapat membalikan kesalahan menjadi opportunity bagi kelangsungan usahanya. Selain itu pada November 2005, majalah Business Week mengeluarkan artikel “It’sBad to Worse at Dell” yang berisikan tentang ketidakmampuan Dell dalam memenuhi target pemasukan dan penjualan. Hal ini lebih buruk daripada pencapaian kinerja keuangan kuartal sebelumnya, yang menandakan buruk bagi perusahaan yang selalumenghargai rendah pemasukannya. Dell mengakui bahwa cacat kapasitor yang terdapat pada motherboard optiplex GX270 dan Optiplex GX280 saja telah menghabiskan dana perusahaan sebesar USD $ 300 juta. CEO Dell saat itu Kevin Rollins menyalahkan buruknya kinerja perusahaan karena terfokus pada PC low-end. Problem besar yang dihadapi Dell terjadi karena pelanggan memberikan percakapan yang salah dengan terlalu banyaknya teknisi service di negara yang juga terlalu banyak. “betul-betul berantakan,” aku Dick Hunter Kepala Manufaktur Dell saat itu.“Karena ingin menjadi sangat efisien, saya pikir kami menjadi tidak efektif.”Pada tanggal 31 Januari 2007, Kevin Rollins, CEO perusahaan sejak 2004mengundurkan diri secara tiba-tiba. Micheal Dell kembali masuk menjadi CEO perusahaan. Investor dan para pemegang saham lainnya beranggapan bahwa pengunduran diri Rollin karena buruknya performa perusahaan. Pada saat yang sama perusahaan mengumumkan untuk keempat kalinya dalam lima kwartal bahwa perusahaan gagal meraih target pencapaian yang telah ditetapkan sebelumnya. 
 
4.      Mengandalkan sistem informasi
Supply chain yang canggih untuk mengkoordinasikan kegiatan perakitan dengan para subkontraktor dan pengiriman komponen dari para suppliernya. Fleksibilitas semacam ini membuat Dell mampu mengungguli banyak raksasa pembuat komputer lainnya, mulai dari IBM, Compaq (sekarang bergabung dengan HP),Gateway, dan HP. Dell dengan disiplin membina hubungan baiknya dengan pelanggannya secara langsung. Dengan menerapkan inovasi :
1.Listen (mendengar)
Kami secara langsung mengambil permintaan melalui sepuluh ribu interaksi dengan pelanggan setiap harinya, membenahi event, dan panel pelanggan. Membina hubungan dengan industri-industri utama software, hardware dan supplier komponen memberikan prespektif yang unik dalam kerangka bisnis kom[uter.
2. Solve (memecahkan masalah)
Inovasi banyak bermula dari rumah. Kemudian diambil alih oleh team globalenginer, disainer produk dan tekniksi yang handal. Sementara yang lainnya mulai sebagai team yang berusaha dengan partner stategis Dell. Misi dari semua ini adalah untuk menghasilkan pengantaran yang inovatif dan solusi biaya yang efektif yang bermuara pada tantangan untuk memenuhi keinginan pelanggan.
2.      Impact (Dampak)
Dell memposisikan dirinya secara unik dalam memberi dampak pada tren industry computer. Kami terus memperbaiki kemampuan pengembangan internal. Partner kami yang lengkap dan merupakan yang terbaik dalam bidangnya. Dengan jalan ini Dell berusaha membuat inovasi dan mempersembahkannya untuk pelanggan. Walaupun saat ini Dell dalam keadaan sulit, namun dengan segala pengalaman dan komitmentnya yang kuat terhadap misi awal perusahaan, Dell optimis dapat melalui rintangan yang ada, dan karena itulah Dell pantas disebut entrepreneur handal.

F.     Keunggulan Kompetitif

a.       Mencari semua komponen tetapi melakukan perakitan.
b.      Menghilangkan pengecer dan mengirimkan langsung dari pabrik ke pemakai akhir.
c.       Menerima pesanan untuk perangkat lunak atau keras melalui telepon atau internet.

G.    Kesimpulan
Harapan Dell untuk dapat menyusul pesaing utamanya, yaitu Hewlett-Packard sepertinya masih jauh. Hal ini dikarenakan ada sedikit perbedaan dalam model bisnis yang dikembangkan oleh kedua perusahaan komputer tersebut. Dell Inc. merupakan perusahaan komputer yang menawarkan strategi low-cost kepada para pelanggannya, sedangkan Hewlett-Packard memiliki sasaran konsumen lain yang tidak terlalu peka terhadap harga namun memiliki kesadaran akan kualitas produk yang lebih tinggi. Meskipun di pasar Amerika Serikat proporsi pasar yang dimiliki oleh kedua perusahaan tersebut memiliki beda yang relatif tipis, tapi di pasar global terdapat gap yang cukup besar antara Dell dan Hewlett-Packard. Sampai dengan akhir tahun 2007 proporsi pasar Hewlett Packard lebih tinggi daripada Dell. Hal ini semakin diperkuat dengan terpilihnya Mark Hurd sebagai CEO HP yang baru. Dibawah kepemimpinannya, kinerja HP terus mengalami peningkatan dan mampu memuaskan para shareholder-nya. Hal inilah yang mengharuskan Dell untuk bekerja lebih keras lagi dengan strategi dan model bisnis yang mereka miliki agar dapat mengalahkan pesaing utamanya tersebut.